PROPOSAL PTK
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS SHOLAT BERJAMAAH SISWA PADA MATA
PELAJARAN FIQIH MELALUI METODE DEMONSTRASI.
(Di Madrasah Aliyah Kelas XI Semester II Sunanulhuda Cikaroya, Cibolangkaler,
Cisaat, Sukabumi, Tahun Ajaran 2012/2013)
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus
dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah adalah mata pelajaran
Fiqih. Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk di
aplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat
menjalankan syariat Islam secara kaaffah(sempurna).
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan
siswa-siswi MTs berasal dari SD/MI sehingga mempengaruhi pengetahuan dan
pemahaman dasar siswa terhadap materi yang diajarkan. Banyak siswa yang mengaku
sudah melaksanakan sholat lima waktu secara penuh, namun ketika ditanya
bacaannya tidak hafal. Di sisi lain, proses pembelajaran umumnya masih
didominasi dengan metode ceramah dan tugas mengerjakan soal latihan di
buku/LKS.
Metode pembelajaran yang monoton ini menjadi penyebab rendahnya
minat belajar siswa. Minat belajar yang rendah menjadi penyebab tidak
optimalnya prestasi belajar yang dicapai siswa. Upaya meningkatkan prestasi
belajar siswa dapat dilakukan dengan cara meningkatkan minat belajar siswa.
Minat belajar dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran yang menekankan
peran aktif siswa serta dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa
sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Latar belakang masalah di atas mendorong penulis untuk mengkaji
lebih lanjut dan mengadakan penelitian tentang: “Upaya Meningkatkan Kualitas
Sholat Berjamaah Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Melalui Metode Demonstrasi, Di
Madrasah Aliyah Kelas XI Semester II Sunanulhuda Cikaroya, Cibolangkaler,
Cisaat, Sukabumi, Tahun Ajaran 2012/2013”.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari berbagai
gambaran masalah di atas dapat kami rumuskannya dalam beberapa poin saja agar memudahkan
pemaparan kami dalam penelitian ini, poin-poin tersebut adalah sebagai berikut
:
1.
Bagaimana
Gambaran Metode Demonstrasi tentang Sholat Berjamaah pada Pembelajaran Fiqih?
2.
Bagaimana
Pemahaman Siswa tentang Sholat Berjamaah dengan Menggunakan Metode Demonstrasi?
3.
Apakah
dengan Metode Demonstrasi dapat Meningkatkan Efektifitas Siswa di Kelas Pada
Pembelajaran Fiqih tentang Sholat Berjamaah?
4.
Bagaimana
Aplikasi Siswa dalam Menjalankan Sholat Berjamaah Terhadap Kehidupan
Sehari-hari?
C.
TUJUAN PENELITIAN
Secara Umum tujuan penelitian ini digunakan untuk :
1.
Memberikan
Gambaran Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Fiqih.
2.
Memberikan
Pemahaman Siswa tentang Sholat Berjamaah dengan Metode Demonstrasi.
3.
Dapat
Meningkatkan Efektifitas Siswa di Kelas dalam Pembelajaran Fiqih tentang Sholat
berjamaah.
4.
Dapat
mengaplikasikan sholat berjamaah dengan benar dalam kehidupan sahari-hari.
D.
MANFAAT PENELITIAN
Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1.
Dapat
Meningkatkan Efektifitas Siswa di Kelas.
2.
Dapat
Mengaplikasikan Sholat Berjamaah dengan benar dalam kehidupan Sehari-hari.
E.
KAJIAN TEORI
1.
Sholat Berjamaah
Pengertian Sholat Berjamaah.
Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh dua atau lebih
orang secara bersama-sama dengan satu orang di depan sebagai imam dan yang
lainnya di belakang sebagai makmum.
Shalat berjamaah minimal atau paling sedikit dilakukan oleh dua
orang, namun semakin banyak orang yang ikut solat berjama’ah tersebut jadi jauh
lebih baik. Shalat berjama’ah memiliki nilai 27 derajat lebih baik daripada
sholat sendiri. Oleh sebab itu kita diharapkan lebih mengutamakan shalat
berjamaah daripada shalat sendirian saja.
2.
Metode Demonstrasi
Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu
siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data
yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode
penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan
tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam
strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan
strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan,
di antaranya:
a.
Melalui
metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa
disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
b.
Proses
pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga
melihat peristiwa yang terjadi.
c.
Dengan
cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih
meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki
beberapakelemahan, di antarannya:
1.
Metode
demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak
efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses
tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat
memakan waktu yang banyak.
2.
Demonstrasi
memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti
penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan
dengan ceramah.
3.
Demonstrasi
memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut
untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan
kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran
siswa.
F.
HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang
berjudul “Upaya Meningkatkan Kualitas Sholat Berjamaah Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqih Melalui Metode Demonstrasi.Di Madrasah Aliyah Kelas XI Semester
II Sunanulhuda Cikaroya, Cibolangkaler, Cisaat, Sukabumi, Tahun Ajaran
2012/2013” yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan
sebagai berikut: diharapkan dengan Metode Demonstrasi Siswa Dapat
mengaplikasikan sholat berjamaah dengan benar dalam kehidupan sahari-hari.
G.
RANCANGAN
PENELITIAN
Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu
penelitian dan siklus PTK sebagai berikut :
1.
Tempat
Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan Di Madrasah Aliyah Kelas
XI Semester II Sunanulhuda Cikaroya, Cibolangkaler, Cisaat, Sukabumi, Tahun
Ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 25 anak.
2.
Waktu
Penelitian.
Penelitian Siklus I dilaksanakan tanggal 15 Nopember 2012, dan Siklus
II dilaksanakan pada tanggal 29 Nopember 2012.
3.
Siklus
PTK.
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan
siswa dalam memahami materi.
H.
SUBYEK PENELITIAN
Karakteristik sebagai berikut :
Nama Sekolah :
Madrasah Aliyah Sunanuhuda
Alamat Sekolah : Cikaroya RT 52
RW 11
Desa : Cibolangkaler
Kecamatan : Cisaa
Kabupaten : Sukabumi.
Kelas :
XI
Komposisi siswa :
25 anak, (10 laki-laki dan 15 perempuan)
I.
INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Siswa pada pembelajaran
Fiqih melalui metode demonstrasi dengan praktek sholat berjamaah, penulis
melaksanakan penelitin di kelas VII dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Siklus I :
1.
Perencanaan
(Planning)
Pada
kegiatan ini penulis dibantu dengan guru Fiqih lain mencari data pada siswa
yang dijadikan sampel penelitian, berkaitan dengan sholat fardhu yang mereka
lakukan. Pencarian data ini dilakukan dengan tes lisan dan praktek pelafalan
bacaan sholat dari takbirotul ikhrom hingga salam. Setelah itu penulis
mempersiapkan berbagai sumber belajar siswa, baik berupa buku tuntunan sholat,
charta tentang bagaimana cara dan urutan dalam sholat, dan CD pembelajaran
sholat.
2.
Pelaksanaan
(Acting)
a.
Pelaksanaan
Demonstrasi Mulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir.
b.
Ciptakan
suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
c.
Yakinkan
bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi
seluruh siswa.
d.
Berikan
kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai
dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3.
Pengamatan
(observasi)
Pelaksanaan Sholat Berjamaah, siswa yang menjadi sampel penelitian
dikelompokkan sehingga bisa dipantau oleh peneliti yang dibantu oleh guru Fiqih
yang lain.
4.
Refleksi
(Reflecting)
Kegiatan evaluasi dan refleksi dilakukan pada sampel penelitian,
setelah selesai melaksanakan kewajiban sholat berjamaah. Evaluasi dilakukan
kepada siswa yang melakukan kesalahan atau pelanggaran dalam melaksanakan
sholat dengan cara memberi motivasi tentang pentingnya kewajiban sholat,
manfaat dan lain sebagainya dengan harapan mereka akan mengerjakan kewajiban
sholat dengan sebaik dan sekhusu mungkin.
Siklus II
Siklus duapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi.
1.
Perencanaan
(Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
dan siklus pertamaz
2.
Pelaksanaan
(Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran
hasil refleksi hasil siklus pertama
3.
Pengamatan
(Observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa.
4.
Refleksi
(Reflecting)
Melaporkan hasil dari pengamatan siklus II.
J.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkindata
atau informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu:
1.
Observasi/pengamatan
langsung
Observasi langsung dilakukan pada saat siswa-siswi
melaksanakanpraktek sholat dhuhur berjamaah, untuk mengetahui bagaimana
ketertibansiswa melaksanakan sholat, bacaan sholat, dan adab melaksanakan
sholatdan lain sebagainya.
2.
Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
hasilbelajar Fiqih, yang diperolehmelalui Praktek dan tes tulis oleh
Siswa-siswi Kelas XI MA Sunanlhuda, Cikaroya.
K.
TEKNIK ANALISIS DATA
Tekinis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode demonstrasi, karena Metode demonstrasi merupakan metode penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara
lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar
memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret.
L.
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
NO
|
JENIS
KEGIATAN
|
BULAN
|
||||||||||||
OKTOBER
|
NOVEMBER
|
DESEMBER
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Persiapan
|
|
ü
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Penyusunan
Proposal
|
|
|
ü
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penelitian Siklus I
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Penelitian Siklus II
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
|
|
|
|
5
|
Pengumpulan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
|
|
|
6
|
Analisis Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
|
|
7
|
Pelaporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ü
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar